Rencana Perjumpan Sapo Holland Februari 2014

Mejuah juah man banta kerina anggota sapo sebelang belang doni ija pe kita ringan. Ijenda kami para admin sapo ertenah, kempak kam kade kade kami kerina si nihamati kami , kam si biak turang , senina , mama, mami, bibi, bengkila , bapa bagepe nande si mehamat kerina. Njujuri kel kepe Dibata ibas i pesehNA sura suranta sedekah enda kerna ”TEMU DUNIA NYATA” sapo holland i kuta kemulihen.

Lokasi perjumpan :
Jln. Jamin Ginting Perumahan Milala Hriya Rumah Tengah Blok C4 No. 1
Lau Cih Medan-Pancur Batu
Hp. 085270553082

Kontes Blog Karo, Ndigan?

Sekarang telah memasuki bulan kedua saat pembicaraan dan kesepahaman tentang rencana akan mengadakan sebuah kontes blog bagi para bloger yang menaruh perhatian serta minatnya kepada budaya Karo, namun hingga sampai pada detik ini kepenitiaanpun belum juga terbentuk. Mengapa demikian?
Ada beberapa kalangan berpendapat kalau kontes yang seperti ini nantinya tidak akan memberi keuntungan bagi budaya Karo itu dan ini hanyalah sebagai ajang menghabiskan uang saja, atau singkatnya pemborosan! Benarkah tidak akan memberi untung kepada budaya Karo dan hanya pemborosan? Bosan untuk memberi penjelasan! Cuma, satu hal… jangan mengeluh jika kemudia generasi muda Karo dan yang bukan Karo namun memberi perhatian dan minat kepada budaya Karo malah lebih mengenal dan menggemari budaya lain, sebut saja suku tetanggga Toba. Seperti contoh! Generasi muda Karo lebih senang memakai dan mengakui tradisi dari Toba, padahal di Karo sendiri memiliki tradisi-tradisi yang beragam. Namun, mengapa generasi Karo lebih senang dan lebih mengakui tradisi dari suku yang lain? Bahkan, sarjana dan penulis-penulis Karo, baik buku, tabloid, website, blog, dan media lainnya lebih menyenangi dan lebih mengerti tradisi dari suku bangsa seberang. Hal ini tidak lain karena setiap hari mereka terbiasa disuguhkan dengan tradisi-tradisi dari suku tetangga ketimbang tradisi leluhurnya sendiri, baik yang mereka serap dari media elektronik, cetak, maupun internet. Dahulu tradisi Karo sangatlah populer diantara masyarakat Karo dan pendatang, hal ini tidak lain karena tradisi-tradisi itu setiap malam diceritakan oleh orang tua baik dirumah-rumah, maupun di jambur(balai). Sekarang?
Sekarang! Muncul sebuah gagasan untuk membuat kontes blog Karo, dimana para bloger dipacu untuk menulis pada halaman mereka tentang tradisi Karo tersebut. Ini sebuah kesempatan agar Karo itu lebih banyak dikeperkenalkan didunia maya. Ingat..! Sebahagian besar interaksi manusia sekarang terjadi di dunia maya. Menguntungkan atau tidaknya bagi budaya Karo itu, silahkan nilai sendiri. Mejuah-juah.

Jamburta genduari enda i internet kade-kade, jadi mari siceritaken kerina turi-turinta e i jenda gelah sebelang-belang doni enda banci metehsa. Mejuah-juah. sumber

Status Status Erban Lolah I Group Sapo Holland

Kutipen enda i buat arah status-status si i tulisken teman-temanta ibas group Facebook Sapo Holland

A : Lih imlek pagi kurumah kam ya
B : ok lih.. imlek kin kam?
A : owe lih, setahun sekali nge kapndu..
B : Egia tersingetna ise si cina lih, mama tah mami?
A : HP ku lih !!

Mama Karo Tuhu Manis Ia Jelmana
Biring Manggis Hitam Menggoda
Adi Senyum Oh Andiko Tambah Manisna
Lalap Terbayang Ibas Mata

( aw…aw…aw…aw )

Butet…
Jangan kau kesasar hingga tak bisa membedakan bentuk ataupun warna.
Hingga telingamu menolak bunyi sampai tuli ‘tuk memaknai bahkan buta ‘tuk mengenali..

Ucok…
Jangan kau susun keping-keping pemahamanmu dalam otak dengan aneka abstrak yang absurd untuk di terjemahkan, nanti kau mengeja pekat dan tersesat..

Karena’ku tak ingin menatap biru yang menjadi haru berlatar langit kelam yang meneteskan rintik diatas kanvas kehidupanmu..

Enggo talang kire kire penutup pusuhndu, tapi penentapkendu pusuhku ei ras pen julnangndu geluhku ei.. kepeken erbahansa aku ampar la cibal.
Gundari geluhku enggo sontar la ceda….

kuliki simangke-angke
kabangna ku teruh karang
kunipi kena la erngadi-ngadi
jumpa batu karang
kita agi….

Sumpah Urung Taneh Karo

tangar ko nakan si nipan kami enda,
tangar ko bengkau si nipan kami enda,
tangar ko lau si niinem kami enda,
kami ersumpah bekas arih-arih kami ersada ngelawan belanda
adi ia reh ku tanah karo njajah kami
ras i pelawes si enggo ringan i kabanjahe si bagi mata-mata belanda.
ndigan pagi kami engkar ibas perlawanan kami enda
mate kami ibunuh nakan, ibunuh bengkau, ibunuh lau
si niinem kami enda janah keturunen kami
lanai banci selamat merjak taneh karo enda

Balada Kalak Ngayak

“Bagi kuda siitajurlah anak singuda
Meter perkiamna la mbewat nahena
La erpenandai ukur-labuh ngayak sura-sura
Kemalun la maba luah ergan asa emas pirak suasa”

Nande beru Karo erpedah tangkas sorana
Tendang datas tumba enggo urak pergarana
Muniken isi pusuh geneng bas mata
Sontil i kusur ukur erbelas lanai ersora

Bapa si la mbue cakap lenga melasken kata
Rikut gebuk isap kabang meganjang ukurna
Idudurken tumbuk lada rempu pirak suasa
Gendek kata tapi buahna ndarat kerina

“Enda tinading nini bulang si la kutandai rupa
Terberita merawa bujur la lit nogansa
Berkat ku taneh jawa tutusi nggeluh la erkadiola
Pang masap de sura-sura la terjaka”

Musim ngeigas kentang meseng
Lembu kerbo megulang guradang
Manuk ni asuh lesap kena bernung
Ukur piher la tertebeng

Tah terjaka sura-sura luah erluncah
Ise ngasup nuriken wari si pepagi?
Cirem ayo nande beru Karo tertunduh
Ngidah sabugan tekuak datas bide

Jatibening, Mei 2007

dimuat dalamTabloid Sora Mido Edisi Mei-Juni 2007

Surat Pujian Mohammad Hatta Kepada Rakyat Karo

Bukittinggi, 1 Januari 1948

“Kepada Rakyat Tanah Karo Yang Kucintai”.

Merdeka!

Dari jauh kami memperhatikan perjuangan Saudara-saudara yang begitu hebat untuk mempertahankan tanah tumpah darah kita yang suci dari serangan musuh. Kami sedih merasakan penderitaan Saudara-saudara yang rumah dan kampung halaman habis terbakar dan musuh melebarkan daerah perampasan secara ganas, sekalipun cease fire sudah diperintahkan oleh Dewan Keamanan UNO.
Tetapi sebaliknya kami merasa bangga dengan rakyat yang begitu sudi berkorban untuk mempertahankan cita-cita kemerdekaan kita.
Saya bangga dengan pemuda Karo yang berjuang membela tanah air sebagai putra Indonesia sejati. Rumah yang terbakar, boleh didirikan kembali, kampung yang hancur dapat dibangun lagi, tetapi kehormatan bangsa kalau hilang susah menimbulkannya. Dan sangat benar pendirian Saudara-saudara, biar habis segala-galanya asal kehormatan bangsa terpelihara dan cita-cita kemerdekaan tetap dibela sampai saat yang penghabisan. Demikian pulalah tekad Rakyat Indonesia seluruhnya. Rakyat yang begitu tekadnya tidak akan tenggelam, malahan pasti akan mencapai kemenangan cita-citanya.
Di atas kampung halaman saudara-saudara yang hangus akan bersinar kemudian cahaya kemerdekaan Indonesia dan akan tumbuh kelak bibit kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Karo, sebagai bagian dari pada Rakyat Indonesia yang satu yang tak dapat dibagi-bagi.
Kami sudahi pujian dan berterima kasih kami kepada Saudara-saudara dengan semboyan kita yang jitu itu:

“Sekali Merdeka Tetap Merdeka”.

Saudaramu,
MOHAMMAD HATTA
Wakil Presiden Republik Indonesia